Assalamu'alaikum.. Sobat setiap hari semua orang memiliki kesedihannya sendiri, ada yang sedih karena ditinggal orang yang tersayang, ada yang sedih karena dimarahi, ada yang karena ia hanya ingin bersedih saja tanpa tau alasan yang jelas. Ada yang pernah sedih tanpa alasan? pengen nangis sejadi-jadinya tapi tidak mengetahui pasti perasaan sedih itu darimana. Nah, untuk menangani hal itu maka, berlindunglah kepada Allah dan jangan lupa banyak berdzikir karena bisa jadi sedih itu dari gangguan syaitan.
Tahukah kalian sedih yang seperti apakah yang paling baik? kebanyakan orang sedih karena urusan kehidupan dunia yan mereka tidak bisa dicapainya. Bahkan, diantara mereka ada yang memilih untuk mengakhiri hidupnya demi menghilangkan kesedihan itu. Nauzubillah semoga sobat bukan salah satunya yah....
Sedih yang baik adalah ketika bersedih karena hati tak lagi terikat dengan rahmat Allah Ta'ala, bersedih karena ibadah tidak sempurna, bersedih karena hati penuh dengan penyakit. Maka, mulai sekarang mari kita belajar untuk merubah rasa sedih itu dengan baik agar kesedihan yang kita rasakan memberi hikmah tersendiri bagi kita dan tidak membuat kita terpuruk.
Jadi, bagaimanakah cara meletakkan kesedihan sesuai tempat dan waktunya?
Salah satu caranya ialah dengan mengingat akan nikmat yang Allah berikan. Renungkanlah Firman Allah Ta'ala dalam Surah At-Taubah [9]:40:
Ketahuilah apa yang kita miliki sekarang hanyalah sebuah pemberian
dari-Nya. Apa yang kita miliki bukan milik kita maka, janganlah
meletakkan sesuatu yang kita cintai di dalam hati melebihi cinta kita
kepada Allah Ta'ala karena jika kehilangan maka tentu kita akan
merasakan kesedihan, nah kesedihan itu bisa menjadi bumerang bagi diri
kita sendiri.
Mari bersama-sama berusaha menjadi pribadi yang semakin baik dari hari kemarin, jangan lupa untuk selalu berdoa agar kita selalu diberi petunjuk dan selalu dilindungi Allah Ta'ala. Berdoalah juga agar kita bisa merasakan nikmat iman dalam hati kita.
Semoga bermnafaat...
Wallahu a'lam..
BACA JUGA :
Sumber bacaan :
"Jangan Jadi Manusia Gampangan, Jadilah Manusia Limited Edition". Oleh : Silmy Kaffah Rohayna. Halaman : 20-23. Penerbit : Quanta
"Jangan Jadi Manusia Gampangan, Jadilah Manusia Limited Edition". Oleh : Silmy Kaffah Rohayna. Halaman : 20-23. Penerbit : Quanta
No comments :
Post a Comment