Ilmu adalah Pengetahuan tetapi Pengetahuan belum tentu menjadi ilmu

Saturday 13 February 2016

MENGAPA KITA HARUS BERBUAT KEBAIKAN ?? Berikut Penjelasannya....

No comments

AYAT-AYAT AL-QUR’AN TENTANG KOMPETISI DALAM KEBAIKAN


MUQADDIMAH
 
Pernahkah kamu membantu pekerjaan ayah dan ibu di rumah atau menolong teman yang sedang susah?Pasti pernah! Hal tersebut adalah perbuatan terpuji dan sangat baik. Jika perbuatan baik tersebut terus dilakukan dan menjadi kebiasaan, Allah akan memberikan hikmah dan ilmuNya sebagai balasan perbuatan baik.


Allah Swt. tidak pernah memerintahkan manusia untuk saling bermusuhan, membunuh atau saling merusak milik orang lain, baik terhadap milik sesama muslim maupun milik orang lain yang bukan muslim. Allah Swt. memerintahkan manusia untuk menyembah-Nya, tidak menyukutukan-Nya dengan sesuatu , dan berlomba-lomba berbuat baik kepada sesama makhluk khususnya manusia tanpa membedakan jenis kelamin, agama, suku, bangsa, dan golongan. Menolong atau meringankan penderitaan orang lain adalah salah satu bentuk dari perbuatan baik dan termasuk kewajiban.

A.    Surah Al-Baqarah / 2:148

Surah Al-Baqarah termasuk golongan surah Madaniyah.



Artinya : “ Dan setiap umat mempunyai kiblat yang dia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah kamu dalam kebaikan. Di mana saja kamu berada, pasti Allah akan mengumpulkan kamu semuanya. Sungguh, Allah Mahakuasa atas segala sesuatu”. (QS. Al-Baqarah/2:148)

Isi Kandungan :

Setiap umat mempunyai kiblat masing-masing. Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail menghadao ke Kakbah, bani Israil dan orang-orang Nasrani menghadap Baitul Makdis, dan Allah telah memerintahkan supaya kaum muslim menghadap ke Kekbah yang sama dalam shalat. Oleh karena itu, hendaknya kaum muslim bersatu, terus bekerja dengan giat, beramal, bertobat, dan berlomba-lomba membuat kebajikan serta tidak  menjadikan fitnah atau cemooh dari orang-orang yang ingkar sebagai penghambat. Allah akan menghimpun seluruh manusia untuk dihitung dan diberi balasan segala amal perbuatannya. Allah Mahakuasa atas segala sesuatu ada tidak ada yang dapat melemahkan-Nya untuk mengumpulkan seluruh manusia pada hari pembalasan.

Berlomba-lomba dalam berbuat kebaikan berarti menaati dan patuh untuk melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya dengan semangat yang tinggi. Allah akan membalas kebaikan dengan surga dan berada di dalamnya kekal selama-lamanya kepada orang yang beriman, berbuat baik, dan tolong-menolong.

Dalam Al-Qur’an, Allah banyak berfirman mengenai perintah kepada manusia untuk berbuat kebajikan dan tolong-menolong dalam takwa serta meninggalkan perbuatan jahat. Kita wajib berbuat kebajikan sesuai kemampuandi mana pun, kepada siapa pun, dan kapan pun. Adapun kepada orang yang berbuat jahat, Allah akan memberikan siksa yang amat pedih dan keras. Pada tiap-tiap amalan atau perbuatan, baik kecil maupun besar, Allah pasti akan berikan balasan-Nya. Hal tersebut membuktikan bahwa Allah itu Maha Adil.

Adapun ayat-ayat Allah yang berkaitan dengan suruhan berbuat baikdan meninggalkan perbuatan jahat serta balasan bagi orang-orang yang berbuat baik dan balasan bagi orang-orang yang berbuat jahat di antaranya QS. Al-Baqarah/2:148, Az-Zalzalah/99:7-8, Al-Maidah/5:2,dan An-Nisa /4:85, 122-123.

Selain ayat-ayat diatas masih banyak firman Allah tentang suruhan berbuat kebajikandan larangan berbuat keburukan serta balasan-balasan bagi tiap-tiap perbuatan tersebut.

B.  Surah Fatir/35: 32

Surah Fatir termasuk kategori Makiyah dan berisi 45 ayat.

Artinya: ''Kemudian Kitab itu Kami wariskan kepada orang-orang yang Kami pilih di antar hamba-hamba Kami, lalu di antara mereka ada yang menzalimi diri sendiri, ada yang pertengahan dan ada (pula) yang lebih dahulu berbuat kebaikan dengan izin Allah. Yang demikian itu adalah karunia yang besar." ( QS. Fatir/35:32 ).

Isi Kandungan :

Dalam kehidupan, setiap orang pasti akan selalu dihadapkan pada berbagai pilihan dan masalah. Hal yang dihadapi itu tidak dapat dihindari, tetapi untuk diatasa dan di cari jalan keluarnya. Orang-orang yang mampu mengatasi masalah dengan baik hanyalah orang yang bersandar pada kitab (hukum,ketentuan, atau ilmu pengetahuan) dari Allah Swt. dengan demikian ,ilmu pengetahuan mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan, terutama untuk mengatasi masalah yang dihadapi. Islam memerintahkan kita berusaha keras dalam menuntut ilmu pengetahuan dan hal itu sekali menjadi kewajiban bagi kita selama hidup. Menuntut ilmu pengetahuan harus disertai pula dengan keimanan yang kuat agar mencapai derajat yang tinggi, baik di dunia maupun di akhirat.

Allah Swt menempatkan orang-orang yang beriman, berilmu, dan beramal saleh sesuai dengan ilmunya pada derajat yang tinggi. Allah Swt pasti meninggikan derajat orang-orang yang dalam dirinya terdapat tiga hal, yaitu keimanan,ilmu pengetahuan, dan amal saleh.

Allah berfirman sebagaimana berikut.





Artinya : ...." Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat......"  (QS. Al-Mujadila/58:11)

Makin banyak perbuatan baik atau kebajikan yang dilakukan oleh manusia dalam hidup didunia, makin tinggi kedudukannya dalam pandangan Allah, lebih-lebih nanti di alam akhirat. Ilmu dapat memberikan manusia metode pengembangan teknologi dan peradaban agar manusia lebih berbudaya. Sebelum kehadiran Islam, peluang menimba ilmu pengetahuan bukanlah sesuatu yang umum. Tidak semua orang diberikan hak untuk menuntut ilmu, kecuali merupakan monopoli kelompok-kelompok tertentu, seperti kalangan pemerintah, aristrokrat, keluarga-keluarga ternama, dan kaluarga-keluarga kerajaan.

Ada sekitar empat puluh pendapat menyangkut perincian ayat ini. Intinya, sebagian besar menyatakan bahwa ayat ini berbicara menyangkut tiga kelompok manusia, yaitu orang yang menganiaya diri sendiri, orang yang pertengahan, dan orang yang berlomba dalam kebajikan dengan izin Allah. Dua diantaranya masuk surga dan satu ke neraka. kata "al khairat" dalam ayat ini mngisyaratkan bahwa ketiga kelompok tersebut semuanya mendambakan kabajikan itu. Hanya saja ada yang setengah hati melakukannya, bahkan ada yang menganiaya diri mereka sendiri sehingga tidak melaksanakan dengan baik atau sungguh-sungguh.

sebagian besar ulama mengatakan bahwa uruyan penyebutan golongan dalam ayat ini tidak berdasarkan keutamaannya. Golongan yang zalim disebutkan lebih awal bisa jadi karena kelompok ini yang terbanyak, setelah itu baru disebutkan yang pertengahan karena mereka berada diantara takut dan harapan, dan diakhiri dengan golongan yang berlomba dalam kebajikan agar jangan ada seorang pun yang mersa aman dari ketetapan Allah. atau bisa jdi penyebutan golongan yang berlomba dalam kebajikan pada urutan terakhir untuk mengisyaratkan bahwa merekalah yang tersekat dengan surga dan orang-orangb yang zalim adalah golongan terjauh. Mereka semua mendapatkan berbagai pilihan atau masalah dalam kehidupannya di dunia sebagai ujian yang nantinya akan membuktikan masuk ke golongan manakah mereka nanti dan sehingga berusaha menjadi hamba yang terbaik dan melaksanakan kebajikan.

intinya, isi kandungan  Surah Fatir/35: 32 adalah upaya-upaya memahami hal-hal  sebagai berikut.

a. Kitab Al-Qur'an merupakan pedoman dan petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa.

b. Ada sebagian orang yang tidak mau memiliki kemampuan untuk membaca, memahami dan melaksanakan isi kandungan Al-Qur'an sehingga mereka termasuk orang yang menganiaya pada diri mereka sendiri.

c. Tingkatan umat Islam dalam menerima atau mengamalkan Al-Qur'an ada tida tingkatan yaitu :

- Orang yang menganiaya dirinya sendiri yaitu orang yang lebih banyak kesalahanannya daripada kebaikannya.

- Orang yang pertengahan, yaitu orang yang kebaikannya berbanding dengan kesalahannya.

- Orang yang lebih cepat berbuat kebaikan yaitu, orang yang kebaikannya banyak dan jarang berbuat kesalahan.

d. Bagi orang yang banyak berbuat kebaikan, maka ia akan dimasukkan ke Surga Adn yaitu surga yang penuh dengan kenikmatan.


Sumber buku : Pendidikan Agama Islam 2 lentera kehidupan SMA kelas X1 oleh Drs. Margiono, M.Pd.
Drs. Junaidi Anwar dan Dra. Latifah.

No comments :

Post a Comment